PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO
KECAMATAN XIV KOTO
DESA DUSUN BARU PELOKAN
Oleh : Randi Hadinata
Assalamulaikum
wr.wb
Salam
yang berbahagia yang pertamo untuk menyambut kato tuan, ke diteruskan kepado
bapak, ibu ,saudara kepalo kaum ninik mamak nan sendeko, nan gedang idak
basebut namo nan kecik dak baimbau gelar, nan tau di ereng dengan gendeng, nan tahu
di mularat dan manfaat, nan tahu di arih bijaksana, nan tahu di akhir pekerjaan,
nan tahu dihina dan mulia, nan pandai mengaji baso basi, orang cerdik perkih
candokio.
Dan
tidak kito lupakan malah kito anjurkan mohon kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW semoga mendapat berkat dari beliau yang mano lah membawo kito
basamo dari zaman jahiliyah atau zaman kebodohan menuju zaman yang terang
benerang seperti apo yang kito rasokan pado saat kini.
Dan teruntuk
pemimpin kita, urang tua kita, dan ninik moyang kita, nan lah mengorbankan
tenaga dan jiwa raga di dalam untuk mencapai kemerdekaan sekarang ini telah
tiba waktunya pada diri kita bersama untuk samo-samo mendoakan beliau supaya
mendapat tempat di sisi allah swt.
Kehendak boleh
,permintaan berlaku, telah tiba masanya zaman sekarang ,zaman merdeka , untuk
menghormati jerih payahnya perjuangan dari pemimpin kita , orang tua kita dan
juga ninik moyang kita marilah kita ucapkan salam kebagsaan dengan mengucapkan
merdeka , medeka , merdeka..!!!
Seterusnya lagi
atas kami tidak sepatutnya kami menyambut kata tuan, di karenakan kami satu
orang muda, misalnya umur belum setahun jagung , darah pun belum setupuk
pinang, akalpun belum selilit tunjuk , pahampun jauh dari kami, tapi sungguhpun
begitu dengan takut dan gemetar terpaksa juga kami manyampaikan kata-kata
kepada tuan , sekedar di izin tuhan saja.
Bagai pepatah
mengatakan:
Temilang di kota lansek,
Disisip dibawah lantai
Di bilang sado nan dapek
Nan tingga untuk orang pandai.
melamak di parak rotan
menyimak jalan kebarubus
kalau tersebut oleh kami nan bukan
ninik makam untuk mengurus.
Tuan di tinggi
gunung besar harapan , seperti angin di balik bukit ,paling dikata tinggi, diharapkan
kepada tuan dipatahkan jelipung tumbuh ,
patah jelipung hilang berganti.
Kecik kita
kelambuk , besar kita siang , tinggi kita anjung , barang siapa tinggi , barang
siapa di anjung , barang siapa besar barang siapa di mulia .
Entah dari kecik
sudah di kelambuk , besar sudah disiang ,tinggi sudah di anjung , oleh tuan dan
ninik mamak yang hadir.
Oleh sebab itu atas kami yang sedang
menjalankan kewajiban kami , entah salah agak , entah salah kasih , entah salah
hakekat , mana salahnya di harapakan tuan
di maafkan lahir bathinya maklumlah kami satu orang muda , umur belum
setahun jagung , darahpun belum setumpuk pinang , akal belem selilit tunjuk ,
pahampun jauh dari kami , maklumlah orang muda , segala muda , adat muda , serakpun
muda , kata – kata pun begitu pula.
Terhentak memar
, tergega pecah , terlompat harimau karena belang , tedorong gajah karena gedang.
Kemungkinan atas diri kami yang sedang menjalankan roda pemerintahan yang mana
kesalahan kami itu harap tuan di maafkan
lahir dan bathin.
Selanjutnya lagi
kami di desa ini tidak ubahnya seperti : kayu gedang di tengah padang , uratnya
tempat berselo , batangnya tempat bersandar, dahanya tempat bergantung , daunya
tempat berteduh , pucuknya ulam cito-cito , rantingya tempat burung-burung dari
maghrib ke maghrib, melepaskan harak dan jerih , melepaskan haus dahaga.
Pucuk jala
perhimpun ikan , pucuk adat rimba kata , penghambat bajau dari laut , terahan
dari gunung , kemungkinan atas diri kami , dari kesalahan yang semacam itu , diharapkan
tuan di maafkan hendaknya.
Lebih-lebih kami
menyusun adat ,yang sebenar adat ,berpelamban tareh ,bertiang batu ,tidak lapuk
di hujan tidaklekang di panas.
Dicabut tidak
mati , di gantung tinggi ,di buang jauh , adat basandi serak , serak besandi
kitabullah , serak yang mengatakan , adat yang memakai.
Kata yang
dipeggang oleh serak 4 kata :
Kata hadis ,
kata dalil, kata mendatar ,kata melereng ,menyuruh pada yang makruh ,mencegah
pada yang mungkar .
Kata adat ada 4
:
Kata mendaki ,
kata menurun , kata-kata mendatar , kata melereng , kata penghulu, kata
menselesai , kusut sudah di selesai , kata alim kata hakekat , kata pemangku
kata penyampai ,kata debalang kata menderas , kata dukun kata penawa ,
pendingin , kata orang banyak kata memecah.
Kata induk-induk
kata berbeluk , kata dahulu kata di tepati , kata kemudian kata di cari , mana
kata penghulukata menyelesai , kusut sudah di selesai , keruh sudah di jernih ,
bertahil sudah sama berat , entah dari kami kusut belum di selesai , keruh sudah
di jernih , selang belum di patut , beruji tidak sama ringan dan bertahil tidak
sama berat ,man kesalahan kami itu harap tuan di maafkan , juga hendaknya ,
lebih-lebih kami ,menjalankan ,roda pemerintah ,terbujur lalu tallitang patah
,terentak memak ,tergega pecah ,gertak gertik yang kami pakai ,kemungkinan ada
yang tidak setuju ,mana kesalahan itu harap,juga tuan di maafkannya, sekian
terimakasih wabillah hitaufik walidaya
, wassalamualaikum wr.wb.
0 Komentar